Pages

Senin, Maret 22, 2010

Pengendalian Kualitas : Peta Kendali Atribut



Untuk mempertahankan meningkatkan kualitas proses dan kualitas produk yang dihasilkan maka diperlukan usaha-usaha pengendalian mutu. Ada beberapa metode pengendalian mutu diantaranya adalah “tujuh alat” dan “tujuh alat baru”. Bagan kendali merupakan salah satu dari “tujuh alat” alat untuk melakukan pengendalian proses statistis.

Bagan kendali atau control chart digunakan untuk menganalisa output dari suatu proses. Data yang merupakan kecacatan dari output diplotkan pada bagan kendali. Jika tidak ada data yang keluar dari batas kendali atas (BKA) ataupun batas kendali bawah (BKB), serta plot data tidak menunjukkan gejala-gejala penyimpangan, maka dapat dikatakan proses telah terkendali. Sebaliknya jika ada data yang keluar dari batas-batas kendali, maka proses tersebut belum stabil. Data yang keluar dari batas kendali tersebut disebabkan karena adanya penyebab khusus (special cause).

Tujuan utama pembuatan bagan kendali adalah untuk mendeteksi adanya penyebab khusus dengan cepat, sehingga dapat segera diambil tindakan perbaikan terhadap sumber dari penyebab khusus tersebut. Selain itu dengan membuat bagan kendali dapat diketahui kecakapan proses (process capability). Menurut data yang diplotkan, ada dua macam bagan kendali, yaitu :
1. Bagan Kendali Variabel
Data yang diplotkan adalah data variabel, yaitu data yang memiliki ukuran, misalnya berat, panjang, waktu, panas, dan lain-lain. Yang merupakan bagan kendali variabel adalah R-chart, X -chart, dan S-chart.

2. Bagan Kendali Atribut
Data yang diplot pada bagan kendali ini adalah data atribut, yaitu data yang hanya memiliki dua karakteristik, memenuhi atau tak memenuhi spesifikasinya. Sebenarnya data yang bersifat variabel dapat diubah menjadi data yang bersifat atribut dengan menetapkan suatu batasan yang memisahkan antara produk yang sesuai dengan produk yang tidak sesuai. Data yang berupa atribut dapat diperoleh lebih cepat daripada data variabel. Ada empat macam bagan kendali data atribut, yaitu:
a. Bagan kendali fraksi defektif (p-chart)
b. Bagan kendali jumlah defektif (np-chart)
c. Bagan kendali jumlah cacat (c-chart)
d. Bagan kendali cacat per unit (u-chart)
Postingan ini adalah materi kuliah Pengendalian Kualitas yang berisi perancangan peta kendali atribut. Rincian dari materi yang akan dibahas adalah :
1. pemilihan peta kendali
2. penentuan ukuran sampel
3. tahapan pembuatan peta kendali
4. peta kendali p
5. peta kendali np
6. peta kendali c
7. contoh kasus

Dalam perancangan bagan kendali farksi defektif, ada beberapa terminologi yang sering digunakan, yaitu :

1. Fraksi defektif didefinisikan sebagai rasio jumlah item yang tidak sesuai
(nonconforming) dalam suatu populasi dibandingkan dengan jumlah item total dalam populasi tersebut.

2. Fraksi defektif sampel didefinisikan sebagai rasio jumlah unit yang tidak sesuai dalam sampel (dilambangkan dengan D) terhadap ukuran sampel n.

3. Peta kontrol ini didasarkan pada distribusi binomial. Diasumsikan bahwa produk yang dihasilkan digolongkan menjadi dua, yaitu produk yang sesuai dan produk yang tidak sesuai. Probabilitas suatu produk yang dihasilkan menjadi item tidak sesuai adalah p dan probabilitas suatu produk yang dihasilkan menjadi item tidak sesuai adalah (1 – p) dimana besarnya probabilitas p ini adalah konstan

( materi selengkapnya silahkan download disini … )

Setelah download silahkan saudara praktek membuat peta kendali p dengan program Minitab. Kalau ada yang belum jelas silahkan bertanya pada dosennya (kalau ada) atau kirim lewat email.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

sampah

Unknown mengatakan...

Peta kendali U ko gak ada?

Posting Komentar

Tinggalkan komentar Anda disini ..