download : penjabaran biaya kualitas

Tujuan dari pengendalian kualitas adalah “zero defect” (Deming, Crosby dan pendekatan gaya Jepang), sedangkan menurut pemikiran Juran, tujuan dari pengendalian kualitas adalah meminimumkan biaya kualitas. Tentang bagaimana memilih proyek, Juran, Crosby dan pendekatan Jepang memakai cara analisis biaya sedang-kan Deming menggunakan diagram pareto atas produk cacat. Pene-kanan tentang biaya kualitas (cost of quality), yang memberikan tekanan tentang pentingnya biaya kualitas adalah Juran, sedangkan Deming beranggapan tidak perlu malakukan analisa biaya kualitas. Crosby dan Jepang hanya memberikan perhatian yang sedikit. Dengan demikian jika kita meng-hendaki melakukan pe-ngelolaan biaya kualitas berarti kita menggunakan konsep Juran.
Biaya kualitas (cost of quality/COQ) adalah biaya yang timbul karena kemungkinan adanya produk yang cacat atau tidak memenuhi standar kualitas. Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa biaya kualitas dikaitkan dengan 2 kategori aktivitas, yaitu aktivitas kontrol dan aktivitas ke-gagalan. Aktivitas kontrol dilakukan oleh organisasi untuk mencegah terjadinya produk yang rusak. Oleh karena itu kontrol kegiatan terdiri dari dua aktivitas yaitu pencegahan (prenvention) dan pencegahan pe-nilaian (appraisal).
Aktivitas kegagalan dilakukan oleh suatu organisasi atau konsumen sebagai respon dari adanya produk yang cacat. Jika produk yang cacat tersebut terdeteksi sebelum produk dikirim ke pelanggan maka aktivitas tersebut adalah merupakan akti-vitas kegagalan internal (internal failure). Namun jika produk cacat telah dikirim ke luar perusahaan (pelanggan) maka aktivitas untuk menangani produk cacat ini disebut kegagalan eksternal (external failure).
Sesuai dengan jenis aktivitas yang berkaitan dengan kualitas, maka jenis biaya kualitas ada 4 dengan perincian dan definisi sebagai berikut (Hansen dan Mowen 2000)

( materi selengkapnya silahkan download disini … )