Berikut ini adalah sebuah paper yang membahas tentang pengukuran kinerja dengan Six Sigma, pengukuran kinerja dengan Balance Scorecard, dan keterkaitan antara Six Sigma sengan Balance Scorecard. Paper ini ditulis oleh Naniek Niviari (Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana). Paper ini ditulis menjadi empat bab, yaitu pendahuluan, landasan teori, pembahasan, dan kesimpulan.
Didalam pendahuluan, penulis antara lain mengemukakan bahwa dalam era globalisasi ini, setiap perusahaan semakin dihadapkan pada kelangkaan dalam pengadaan, penguasan, dan pemilikan sumber-sumber daya sehingga perlu mengadakan inefisiensi. Selanjutnya juga dinyatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan. Pengukuran kinerja dapat digunakan untuk menilai keberhasilan organisasi dan dapat digunakan untuk menyusun sistem imbalan dalam perusahaan.
Tujuan dari penelitian tentang pengukuran kinerja ini adalah [a] untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengukuran kinerja dengan pendekatan Six Sigma, [b] pengukuran kinerja dengan pendekatan Balance Scorecard, dan [c] keterkaitan audit manajemen dengan Six Sigma dan Balance Scorecard. Sedangkan Kegunaan hasil penelitian mengenai pengukuran kinerja ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana [a] pengukuran kinerja dengan pendekatan Six Sigma, [b] pengukuran kinerja dengan pendekatan Balance Scorecard, dan [c] keterkaitan audit manajemen dengan Six Sigma dan Balance Scorecard.
Didalam landasan teori, penulis mengemukakan definisi dan pengertian tentang six sigma, balance scorecard, pengukuran kinerja, dan audit manajemen. Dalam landasan teori antara lain dikemukakan bahwa :
1. Six Sigma adalah konsep bekerja dengan lebih efisien sehingga perusahaan dapat menekan kemungkinan terjadinya kesalahan terhadap proses atau pelayanan yang dihasilkannya (Pande, 2000).
2. Six Sigma adalah suatu strategi bisnis, Six Sigma dapat membantu perusahaan menghasilkan produk, proses atau pelayanan yang mampu bersaing (Widayanto, 2003).
Six Sigma secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian yang disiplin terhadap fakta, data, dan analisis statistik, dan perhatian yang cermat untuk mengelola, memperbaiki, dan menanamkan kembali proses bisnis. Six Sigma didasarkan pada beberapa konsep kunci (Brue, 2002) antara lain :
1. cacat (defect),
2. variasi (variation),
3. krisis terhadap kualitas (critical-to-quality, CTQ),
4. kemampuan proses (process capability),
5. desain untuk Six Sigma (design for six sigma, DFSS).
( materi selengkapnya silahkan download disini … )
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar Anda disini ..